Rembang
Sejumlah Empat Puluhan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Rembang, pagi tadi Selasa, (1/11) menggelar shalat gaib di halaman belakang markas kepolisian Polres Rembang sebagai wujud solidaritas dan aksi protes atas penembakan Riyadus Sholikin, anggota Banser Sidoarjo, Jawa Timur. Beberapa waktu lalu Shalat gaib dipimpin oleh Chudlori salah seorang anggota Banser Rembang,,
Usai shalat gaib, Banser Rembang juga menyatakan sikap mereka terkait penembakan Riyadus Sholikin, anggota Banser asal Dusun Kluwek Desa Sepande, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Komandan Banser Rembang, Bambang Asrun, menyatakan pihaknya menuntut polisi mengungkap tuntas kasus penembakan guru ngaji tersebut.”Kami juga menuntut polisi yang diduga menembak korban itu dicopot dari jabatannya, karena, sebagai polisi seharusnya mereka melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat, bukan malah bertindak arogan dengan main tembak,” kata dia.
Pihaknya juga menyayangkan pernyataan polisi yang menyebut korban Riyadhus Solikhin membawa celurit dan hendak melawan petugas.”Menurut kami pernyataan itu menyesatkan. Sebab, korban selain sebagai sopir antarjemput karyawan, juga guru mengaji dan kader Banser di Sidoarjo. Menurut kami itu tidak mungkin,” kata.
Tidak hanya itu, Bambang juga mendesak Kapolri untuk memberikan sangsi berat pada pelaku Briptu Eko Ristanto dan mempeoses yang bersangkutan melalui peradilan yang jujur dan terbuka.”Kepada seluruh jajaran kepolisian supaya terus tertanam kesadaran bahwa segela parakat penegak hukum termasuk senjata yang dimiliki, dibeli dari uang rakyat. Untuk itu jangan sembarangan, sewenang-wenang dan arogan menggunkanya untuk melawan apalagi menjabut nyawa rakyat yang membiayai,”tegasnya.
Jika tuntutan ini tidak diindahkan, kata Bambang, pihaknya bersama anggota GP Ansor dan Banser seluruh nusantra akan melakukan gerakan besar-besaran hingga terpenuhi tuntuntutan yang disampaikan.(hasan)
0 comments:
Posting Komentar