Jumat, 19 Desember 2008

PENGALAMAN KULIAH DAN PRAKTIKUM PTI

Pengalaman Kuliah dan Praktikum PTI

Matakuliah PTI merupakan matakuliah yang paling menarik untuk diikuti( dibandingkan MaDis,PIL,PAI,FisDas atau Kalkulus) karna Mata kuliyah ini yang ada praktikumya. Kuliah PTI ini sangat penting bagiku(dan orang-orang sejenisku) yang bisanya cuma “menggunakan” komputer, nggak tau masalah software atau hardware serta berbagai aplikasi yang digunakan komputer. Dari kuliah dan praktikum PTI aku mendapat banyak hal yang sebelumnya belum aku ketahui, mulai dari perangkat-perangkat computer(yah, meskipun baru tau dikit-dikit) sampe hal-hal yang bisa kita dapatkan dengan memanfaatkan komputer. Dari praktikum PTI aku dapat banyak banget ilmu tambahan, mulai dari Ms.Word 2007, Ms.PowerPoint 2007, Ms.Excel 2007 (sebelumnya aku masih pake Ms. Office 2003), Ms.Visio, Ms.Publisher, Ms.Access, Macromedia Dreamweaver, Macromedia Flash, dan CorelDraw 12.

Kalau mau melihat ke belakang, haduh,,,,,,, rasanya repot banget waktu praktikum, sebelum praktikum harus bikin Tugas Pendahuluan, trus akhir praktikum waktu evaluasi harus ngerjain posttest, setelah praktikum harus bikin laporan praktikum segala,,,,,perasaan, dulu waktu SMA nggak seribet ini, deh,,,,,,,,,,,,,^_^




Yah, namanya juga cari ilmu, makin lama, harus makin susah,klo nggak, nggak akan ada peningkatanya.

Buat mas-mas dan mbak-mbak asisten praktikum, aku ucapkan terima kasih banyak atas bimbingannya.


Thanks,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

»»  read more

Kamis, 18 Desember 2008

OPEN SOURCE

Open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu orang/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.

1. Distribusi Ulang Gratis
Lisensi distribusi tidak melarang pihak manapun untuk menjual atau memberikan software sebagai bagian dari distribusi software terpadu yang memuat program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi seharusnya tidak mensyaratkan royalti atau biaya lain untuk hal tersebut.

2. Kode Sumber
Program harus menyertakan kode sumber, dan harus mengizinkan distribusi kode sumber sebagaimana distribusi bentuk terkompilasinya. Jika sebuah produk tidak didistribusikan dengan kode sumbernya, harus ada sarana yang terpublikasi baik untuk mendapatkan kode sumber dengan mudah. Kode sumber harus dalam bentuk yang memudahkan programmer untuk memodifikasi program tersebut. Bentuk intermediet, seperti output preprosesor atau translator tidak diperbolehkan.

3. Kerja Turunan
Lisensi harus mengizinkan modifikasi dan penerusan hasil kerja oleh orang lain, serta harus mengizinkannya untuk didistribusikan di bawah lisensi yang sama dengan software aslinya.

4. Integritas Penulis Kode Sumber
Lisensi dapat melarang kode sumber untuk didistribusikan ulang dalam bentuk termodifikasi hanya jika lisensi mengizinkan distribusi file-file tambahan beserta kode sumber untuk tujuan memodifikasi progran pada masa pembangunan. Lisensi harus secara eksplisit mengizinkan distribusi software yang dibangun dari modifikasi kode sumber. Lisensi mungkin mensyaratkan hasil kerja turunan untuk menggunakan nama atau versi yang berbeda dari software aslinya.

5. Tak Ada Diskriminasi terhadap Pribadi atau Golongan
Lisensi tidak boleh mendiskriminasi pribadi atau golongan manapun.

6. Tak Ada Diskriminasi terhadap Bidang atau Usaha Tertentu
Lisensi tidak boleh melarang siapapun untuk memanfaatkan program dalam bidang atau usaha tertentu. Misalnya, tidak boleh melarang program untuk digunakan di bidang bisnis, atau digunakan dalam riset genetika.

7. Distribusi Lisensi
Hak-hak yang dimiliki oleh program harus dapat diaplikasikan oleh semua orang yang menerima distribusi program tersebut, tanpa perlu penambahan lisensi oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

8. Lisensi Tidak Spesifik untuk Satu Produk
Hak-hak yang dimiliki program bukan karena program tersebut menjadi bagian distribusi software tertentu. Jika program tersebut dipisahkan dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan di bawah lisensi program, semua pihak yang menerima distribusi tersebut mempunyai hak yang sama sebagaimana hak yang dipunyai oleh distribusi software asal.

9. Lisensi Tidak Membatasi Software Lain
Lisensi tidak boleh melakukan pembatasan terhadap software lain yang didistribusikan bersama dengan software yang diberi lisensi. Misanya, lisensi tidak boleh memaksa agar semua program lain yang didistribusikan melalui medium yang sama harus merupakan open source software.

10. Lisensi Harus Netral terhadap Teknologi
Tidak ada syarat lisensi yang merupakan predikat dari suatu teknologi atau gaya antarmuka tertentu.

Definisi Open Source dari OSI saat ini sudah mencapai versi 1.9 dengan sepuluh konsep yaitu:

·         1.Free Redistribution. Bebas untuk didistribusikan ulang.

·         2.Source Code. Source code harus tersedia bebas.

·         3.Derived Works. Boleh dimodifikasi/diturunkan dengan lisensi yang sama.

·         4.Integrity of The Author’s Source Code. Source code asli boleh restricted (didistribusikan tanpa dimodifikasi) asal memperbolehkan distribusi modifikasi/turunan dalam bentuk patch.

·         5.No Discrimanations Againts Persons or Groups. Tak ada diskriminasi terhadap orang atau kelompok tertentu.

·         6.No Discrimanations Againts Fields of Endeavor. Tak ada diskriminasi terhadap pemakaian dalam bidang tertentu.

·         7.Distribution of License. Lisensi harus disertakan dalam setiap produk software dan turunannya.

·         8.License Must Not Be Specific to a Product. Lisensi tidak boleh hanya untuk produk tertentu.

·         9.License Must Not Restrict Other Software. Lisensi tidak boleh membatasi software lain.

·         10.License Must Be Technology-Neutral. Lisensi harus netral terhadap teknologi pendistribusian, misalnya tidak boleh mendistribusikan hanya dalam media CDROM saja.

Agar dapat disebut sebagai perangkat lunak bebas (free software), sebuah perangkat lunak harus menyediakan kode sumber (source-code) yang dapat diakses dan dimodifikasi oleh penggunanya. Yang disebut dengan kode sumber disini adalah kode-kode dalam bahasa pemrograman yang membentuk perangkat lunak bersangkutan sebelum perangkat lunak tersebut di-compile. Perangkat lunak semacam ini lantas disebut sebagai perangkat lunak open source.

 

»»  read more

Rabu, 19 November 2008

perbedaan SI dengan TC

Perbedaan system informasi dengan teknologi informatika

Yang pertama saya ingin mendefinisikan dulu apa itu informatika, setidaknya ya menurut saya atau menurut apa yang saya ingat.

Informatika adalah ilmu yang mempelajari tentang perangkat (bisa sistem atau alat) yang dapat menghasilkan dan mendistribusikan “informasi”. Jadi kata kunci pertama pada definisi ini adalah kata : informasi, sehingga itulah makanya bidang ini disebut sebagai : informatika. Sedangkan kata kunci kedua adalah pada kata “menghasilkan” dan “mendistribusikan”.

Tahukah anda bahwa, kata “menghasilkan informasi” itu maksudnya di era ini ya KOMPUTER, sedangkan “mendistribusikan informasi” maksudnya : Jaringan atau TELEKOMUNIKASI. Perhatikanlah bahwa kedua perangkat ini, yaitu komputer dan telekomunkasi saat ini telah mewabah kemana pun ada celah pekerjaan yg nongol di jagad raya ini. Inilah istimewanya bidang informatika.

Lalu bagaimana dengan bidang komputer lain ?

Apa maksud pertanyaan ini ? Maksudnya begini… Ternyata belajar (dalam hal ini maksudnya kuliah) komputer tidak hanya didominasi oleh jurusan informatika. Ada sejumlah juruan lain yg disebut2 sebagai serumpun dengan informatika seperti : Sistem Informasi (dulu bernama Manajemen informatika) dan Sistem Komputer (dulu bernama Teknik Komputer). Apa bedanya dengan informatika ?

Sistem informasi [menurut saya, soalnya ada juga pengertiannya versi lain] adalah lebih mengarah ke penerapan komputer untuk dunia business dan manajemen, sedangkan sistem komputer lebih mengarah ke belajar perangkat keras (hardware) komputer. Yang kedua ini menurut saya lebih mirip2 ke jurusan elektro digital yg tanggung, sedangkan yang pertama tadi kadang-kadang ilmunya mendekati bidang ekonomi setengah hati.

Sebenarnya ada bidang (jurusan) lain yang juga mengarah ke rumpun komputer seperti : Komputer akuntansi, komputer perbankan, dsbnya. Tapi saya pikir itu versi lain aja dari jurusan Sistem Informasi yang lebih dikonsentrasikan ke penerapan lebih khusus.

Berkaitan dengan istilah “Sistem Informasi”, saya ingin berceloteh sedikit begini :

Di bidang komputer, tingkatan orang2 yg menguasai di bidang ini ada jenjangnya yaitu [dengan urutan] : Operator (paling rendah), Programmer (kedua) dan Analyst (tertinggi). Tetapi ini kadang di “pleset” kan dan membuat banyak orang salah faham (kadang disengaja) yg menyatakan bahwa jurusan Sistem Informasi adalah penghasil seorang “analyst”, jurusan informatika penghasil “programmer” dan “Teknisi” untuk jurusan Sistem Komputer. Ini tentu tidak benar.

Penjelasannya begini :

Masalah tingkatan profesi apakah : Operator, Programmer dan Analyst, ini bukan masalah pilihan jurusan di rumpun Komputer, tetapi masalah tingkat penguasaan. Saya kira akan lebih jujur jika dikaitkan dengan jenjang pendidikan seperti : Operator itu D1, Programmer D3 dan Analyst S1. Namun berkaitan dengan gelar “Analyst”, untuk saat ini saya lebih setuju diarahkan untuk yg berjenjang paling rendah S2 dan telah berpengalaman dalam analisis pemrograman (programming analyst) sekaligus perancangan sistem (sistem analyst).

Jadi sebenarnya yang namanya pekerjaan analisis tidak hanya ada di perancangan sistem, di saat kita membuat program juga ada salah satu tahapannya analisis program. Maka seseorang yg telah mahir dalam menganalisis sistem sekaligus pemrograman lah yang layak disebut dengan : Analyst. Masalah di saat penyelesaian proyek dia tidak telibat dalam kegiatan (coding) pemrograman itu masalah waktu dan pembagian kerja, bukan masalah karena ketidak-mampuan.

Ini perlu dijelaskan agar sebagian orang yg telah memilih rumpun komputer sebagai bidangnya, lalu gara2 dia kesulitan dalam mengembangkan kemampuan pemrogramannya serta merta beralih (atau tepatnya “berdalih” kali) ke profesi yang disebut2 “analyst” tadi, dimana analyst didefinisikannya [sendiri] seolah2 tidak perlu memikirkan pemrograman, sehingga dia merasa selamat dari keharusan membuat program.

Contoh kasus, di suatu kebutuhan karyawan saya pernah men-test seorang alumni jurusan salah satu rumpun komputer dengan memintanya membuat sebuah program, lalu dia (yg ditest) berkilah mengatakan bahwa dia bukan seorang programmer tetapi seorang analyst. Aneh bukan ? Ibarat seorang yg mengaku jendral tapi tidak melalui tahapan kopral. Setidaknya dia kan harus memiliki “pengalaman perang” dulu, lalu menjadi punya ”insting” yang bagus di rimba pemrograman, baru bisa matang kalo sang jendaral diminta merancang strategi perang. Lah, kok ke bolak-bolak ?

Jadi Jurusan Sistem Informasi tidak mesti dikaitkan ke : Analyst, dan Informatika tidak mesti dikaitkan ke : Programmer lalu Sistem Komputer tidak mesti dikaitkan ke : Teknisi. Masalah penjenjangan di bidang komputer sebenarnya belum ada yang baku benar, tetapi model jenjang : Operator - Programmer - Analyst telah lama digunakan oleh berbagai kalangan. Saya pikir sehubungan perkembangan pesat di bidang IT, model perjenjangan lama ini pun mesti diperbaharui.

Artikel lain

Jakarta, Anda bingung memilih jurusan yang terkait dengan ilmu per-komputer-an saat kuliah nanti? Apakah bedanya antara jurusan computer engineering (CE), computer science (CS), information systems (IS), information technology (IT) dan software engineering (SE)?

Maka dokumen bertajuk 'Computing Curricula 2005' mudah-mudahan akan bisa membantu pertanyaan di atas. Dokumen tersebut merupakan hasil kerja bareng antara The Association of Computing Machinery, The Association of Information Systems dan The Computer Society.

Ketiga asosiasi kenamaan dunia tersebut bergabung membentuk suatu gugus tugas untuk menyusun kurikulum terkait dengan dunia per-komputer-an, yang kemudian diacu oleh banyak institusi pendidikan seluruh dunia.

Dokumen 'Computing Curricula 2005' yang dirilis pada 30 September 2005 itu sendiri secara tegas membedakan antara disiplin ilmu CE, CS, IS, IT dan SE. Perkembangan disiplin ilmu perkomputeran, seperti ditulis dalam dokumen setebal 62 halaman tersebut, terbagi atas dua masa, yaitu sebelum tahun 1990-an dan setelahnya.


Pra 1990-an

Sebelum tahun 1990-an, tepatnya sekitar tahun 1960-an, disiplin ilmu yang berkembang masih sangat sederhana. Untuk urusan utak-atik hardware, dapat memilih electrical engineering (EE).

Kemudian, masih di masa yang sama, CS lebih banyak bermain di rekayasa software, sedangkan IS lebih kepada mengeksplorasi manfaat hardware dan software untuk membantu menyelesaikan problem bisnis.

Dengan semakin berkembangnya teknologi mikroprosesor berbasis chip (chip-based) yang dimulai pada pertengahan 1970-an, maka secara perlahan CE menjadi suatu ilmu dengan spesialiasi khusus, yang merupakan pemekaran dari EE.


Pasca 1990-an

Singkat kata, akhirnya berbagai disiplin ilmu dalam rumpun perkomputeran saling membentuk diri mengikuti perkembangan jaman. CE menjadi semakin solid dan terpisah dari EE. Kemudian CS berkembang demikian pesat, sehingga disiplin ilmu SE yang sebelumnya berada di dalamnya, akhirnya menjadi mandiri.

Alasannya, karena dibutuhkan suatu keahlian yang sangat spesifik untuk dapat menghasilkan sebuah software yang baik. Saat itu mulai meluas kesadaran bahwa pembuatan software yang baik adalah sangat sulit, sangat mahal dan sangat diperlukan.

Kemudian IS juga berkembang seiring dengan tuntutan dunia bisnis yang membutuhkan kehandalan pengelolaan hardware dan software dalam mendukung kinerjanya. Bagaimana dengan IT?

Disiplin ilmu IT berkembang pada era akhir 1990-an. Ilmu IT berkembang lantaran diperlukan satu disiplin ilmu lagi dalam dunia per-komputer-an yang akan membantu suatu organisasi atau institusi dalam menjamin kelayakan infrastruktur komputer dikaitkan dengan kesiapan dari sisi internal, semisal kesiapan sumber daya manusia terkait.


Deskripsi Ilmu

Selanjutnya, dokumen 'Computing Curricula 2005' tersebut secara gamblang menjelaskan deskripsi masing-masing dari ilmu per-komputer-an yang ada dewasa ini. Secara singkat, deskripsi tersebut adalah sebagai berikut:

- Computer Engineering (CE) mempelajari antara lain tentang bagaimana mendisain dan merancang konstruksi komputer dan sistem berbasis komputer yang baik. Ilmu yang terlibat adalah tentang hardware, software, komunikasi dan tentu saja memahami proses interaksi antar bagian tersebut.

- Computer Science (CS) mempelajari antara lain tentang bagaimana mengembangkan robotik, computer vision, intelligence system, bio-informatika, dan hal-hal lainnya yang terkait dengan pengembangan komputer kedepannya. Untuk itu, ilmuwan komputer ini harus memelajari berbagai hal secara teoritis hingga dasar-dasar algoritma dan mengetahui cara mengimplementasikannya.

- Information Systems (IS) mempelajari antara lain tentang bagaimana membangun dan mengintegrasikan solusi teknologi informasi dengan proses bisnis yang ada, sehingga suatu institusi bisnis akan dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien

- Information Technology (IT) mempelajari antara lain tentang bagaimana sebuah sistem informasi di sebuah institusi sudah tepat keberadaannya, berfungsi sesuai harapan, mudah dalam pengaturan operasional, serta aman.
Selain itu aspek non-teknis semisal memahami kebutuhan dari
pengguna akhir, menterjemahkan kebutuhan manajemen, dan hal-hal praktis lainnya juga dipelajari.

- Software Engineering (SE) mempelajari antara lain tentang bagaimana merancang-bangun dan memelihara sebuah sistem software yang reliabel, efisien, efektif serta mudah dikembangkan dan dapat memenuhi kebutuhan dari kustomer atau pengguna.
»»  read more
Perkembangan Web 2.0

Inovasi dalam dunia web semakin hari kian mengalami perkembangan yang berarti, ini dibuktikan dengan adanya Teknologi Web 2.0 yang dikembangkan sekitar tahun 2004. Walaupun sudah termasuk lama kedengarannya oleh para praktisi web, namum sebagian besar mereka masih bertanya-tanya tentang fungsi dan kegunaannya. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan tentunya AJAX.

Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Dalam perkembangannya Web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai program desktop pada umumnya seperti Windows. Fungsi-fungsi pada penerapannya sudah bersifat seperti desktop, seperti drag and drop, auto-complete, serta fungsi lainnya. Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah kata (seperti MS Word) atau software pengolah angka (seperti MS Excel).

Teknologi ke depan suatu software berbasis web tidak lagi dijual melainkan suatu fasilitas gratis yang dapat digunakan setiap waktu. Permasalahan manajemen file juga tidak merepotkan, bahkan file dapat disimpan dan juga dapat di-sharing dengan user lain. Implementasi dari teknologi Web 2.0 dapat dilihat pada aplikasi sprearsheet pada Google yang merupakan aplikasi untuk operasi mengolah angka seperti MS Excel. Aplikasi ini dapat dilihat pada http://spreadsheets.google.com/ , tentunya aplikasi tersebut membutuhkan suatu akun Google untuk memasukinya.

ada gambarnya loo


Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).

Karakteristik Web 2.0

Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML. Salah satu karakteristiknya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.
»»  read more

Selasa, 21 Oktober 2008

browser google chroom

Sejarah google chrome

 

Google Chrome adalah sebuah Web Browser yang diluncurkan oleh Mesin Pencari Raksasa Google. Google Chrome ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan Browser lainnya.

SEJARAH SINGKAT GOOGLE CHROME

Google mengeluarkan browser terbaru yang diberi nama Google Chrome. Kenapa Google meluncurkan Google Chrome? Sebab mereka percaya, bahwa mereka dapat menambahkan nilai untuk para pemakai internet dan, pada waktu yang sama, mereka memberikan inovasi pada web browser.

Para ahli yang ada di Google sering meluangkan waktu mereka untuk bercakap – cakap, e-mail dan saling berhubungan dengan para teman – teman. Karena mereka sering menggunakan internet, mereka mulai serius berpikir untuk membuat sebuah browser dan membangun semua unsur – unsur terbaik di sana. Kita menyadari bahwa web telah meningkat dari halaman teks sederhana ke aplikasi yang interaktif. Apa yang  benar – benar kita perlukan bukan hanya suatu browser, tetapi juga suatu platform modern untuk halaman web dan aplikasi, dan sejak itulah Google mulai membangun browser itu.

Ini baru sebuah permulaan. Google Chrome adalah masih jauh dari sempurna. Mereka meluncurkan versi beta ini untuk Windows, dan mulai di diskusikan untuk lebih luas lagi. Mereka bekerja keras di tempat mereka bekerja untuk membangun versi Mac dan Linux juga, dan akan melanjutkan untuk membuat lebih sempurna dan lebih cepat lagi.

Suatu web akan menjadi lebih baik lagi dengan lebih banyaknya pilihan dan inovasi. Salah satunya adalah Google Chrome, dan mereka akan selalu berkontribusi untuk membuat web menjadi labih baik lagi kelak.

KEUNGGULAN GOOGLE CHROME

Sudah tentu Google Chrome mempunyai perbedaan dengan browser lainnya. Dan perbedaan – perbedaan itu adalah :

Ringan

Pertama kali dibuka, chrome nyaris tidak terasa bebannya di resource CPU. Disini saya pakai Dual-Core 3,0Ghz; DDR2 1024Mb; VGA OnBoard. Kalau saya bilang, browser ini adalah browser yang paling ringan yang pernah saya pakai. Sudah coba buka tab sampai 20an, masih oke.

Space Lega

Ini yang paling terasa beda. Menu Bar dan Bookmark Bar lenyap (juga statusbar yang auto hide), ada ruang ekstra untuk melihat page yang sedang kita buka. Jadi lebih terasa nyamannya browsing dengan Chrome

Intuitif

Pertama kali dibuka, Chrome akan mengkonfirmasi apakah kita mau mengimport data-data dari browser lain seperti Firefox, IE, dll. Address Bar dibuat mirip dengan Firefox 3, punya Caption dan URL search, jadi cukup mengetikan URL atau Title dari sebuah page, kita akan diberi list URL yang relevan, hanya saja awal - awal proses penampilannya terasa lebih lambat dibanding Firefox 3, tapi setelah dibiarkan beberapa menit, sudah sama cepatnya dengan Firefox 3. Di Chrome, Address Bar juga berfungsi sebagai Search Box, dalam artian jika kita mengetik sebuah keyword (bukan URL), maka akan langsung berpindah ke halaman search (defaultnya adalah Google Search). Juga, setiap page yang kita buka akan masuk ke halaman Most Viewed (halaman yang muncul saat membuka tab baru). Cukup intuitif.

Pencarian Teks (Updated)

Pencarian teks di Chrome cukup nyaman, saat kita mengetikan keyword, maka Chrome langsung mencari semua teks yang relevan, dan menandainya dengan warna kuning transparan. Di beberapa bagian scrollbar Chrome juga akan ditandai dengan warna kuning yang berarti teks yang relevan ada di posisi scrollbar tersebut. Find Prev / Next keyword juga mudah karena ada tombol Up / Down disebelah kolom keyword. Kita tetap bisa menggunakan shortcut F3 untuk find prev / next.

Satu Kotak Untuk Semua

Di Google Chrome, Anda dapat membuka apapun di web dengan satu kotak. Panel alamat, yang terdapat di bagian atas jendela Chrome biasa, meringkas kerepotan ber-Internet karena berfungsi ganda sebagai kotak penelusuran. Anda juga dapat menggunakan panel alamat untuk menandai situs Web dan mengetahui keamanan situs Web.

Halaman Tab Baru

Bila Anda membuka tab baru, Google Chrome telah mengisinya dengan informasi bermanfaat. Dengan sekali klik, Anda dapat membuka sumber informasi Web yang paling sering digunakan. Untuk membuka halaman Tab Baru, klik ikon + di sebelah tab terakhir.

Kontrol Kerusakan

Setiap tab yang digunakan dijalankan secara terpisah di browser, sehingga jika salah satu aplikasi rusak, maka aplikasi lainnya tidak akan terpengaruh

Mode Penyamaran

Bila ingin menjelajah dalam mode ’siluman’, misalnya untuk merencanakan kejutan seperti hadiah maupun ulang tahun, Google Chrome menawarkan mode jelajah penyamaran. Halaman Web yang dibuka dan file yang di-download sewaktu Anda menggunakan penyamaran tidak akan disimpan dalam riwayat penelusuran dan download. Semua cookie baru terhapus setelah jendela penyamaran ditutup. Anda dapat menjelajah seperti biasa dan dalam mode penyamaran pada saat yang sama menggunakan jendela terpisah.

Penelusuran Aman

Google Chrome akan menampilkan peringatan jika alamat Web yang tercantum pada sertifikat tidak sesuai dengan alamat situs Web yang akan diakses oleh Chrome.

Bila Anda terhubung ke situs Web aman, server yang meng-host situs Web tersebut akan memberikan sertifikat kepada Chrome dan browser lainnya untuk memverifikasi identitas. Sertifikat ini berisi informasi seperti alamat situs Web yang dikonfirmasi oleh pihak ketiga yang dipercaya komputer. Dengan mencocokkan alamat dalam sertifikat dengan alamat situs Web, dapat dipastikan Anda berkomunikasi secara aman dengan situs Web yang dituju, dan bukan pihak ketiga (misalnya, hacker di jaringan).



»»  read more